Rabu, 24 Oktober 2012

Surat Beno ke Alexandra


"Dear, Alexandra, terima kasih ya tadi malam udah mau nyelimutin aku. Bangun tidur dan merasakan badan aku hangat karena diselimuti kamu itu rasanya tenang dan lega, Lex, bahwa kamu masih mau memperhatikan aku, walaupun saat ini ngomong sama aku pun kamu nggak mau lagi.. Terima kasih selama ini kamu juga memberikan perhatian, rasa tenang dan hangat itu buat aku setiap malam, Alexandra.
Aku pergi ke rumah sakit untuk berusaha membuat pasien tetap hidup, tapi aku pulang setiap malam ke kamu karena cuma kamu yang bisa buat aku tetap ingin hidup.
Aku pulang setiap malam dengan rasa kecanduan perhatian, rasa tenang, hangat, dan semua perasaan yang bikin aku tetap hidup, Alexandra.
Sepanjang hari aku hidup untuk menolong orang, sepanjang hari itu juga aku bertahan karena aku tahu setelah setiap hari yang berat itu.... aku punya kamu sebagai tujuan pulang.
Setiap aku merasa capek banget berdiri seharian demi membedah orang, aku ingat bahwa nanti waktu aku pulang ke rumah... ada kamu yang memeluk aku dan ngelus-ngelus punggung aku yang pegel banget ini, Alexandra.
Tahu bahwa ada kamu di rumah setiap malam adalah satu-satunya hal yang bisa bikin aku bertahan dalam tekanan apa pun yang aku hadapi tiap hari di rumah sakit.
My patients owe their lives not to me, but to you, because you're the one who can make me function every single day.
Maafkan aku, karena aku lupa bahwa keberadaan kamu sebagai istri bukan cuma untuk memberikan perhatian, rasa tenang, rasa hangat dan sayang kepada aku, suami kamu.
Maafkan aku, Lex, karena di saat kamu ngerti banget gimana membuat aku bahagia, suami kamu ini justru nggak mengerti gimana caranya buat kamu merasa yang sama.. merasa disayang, diperhatikan, dijadikan nomer satu, seperti yang kamu berikan ke aku..
Jadi supaya aku bisa jadi suami yang lebih baik buat kamu, karena istri yang sempurna seperti kamu berhak mendapatkan aku yang sempurna juga, mohon bersabar dan ajari aku ya..
Sejak aku pertama sayang kamu hampir 7 tahun yang lalu, tiap hari aku belajar kamu, Lex. Aku belajar apa yang bikin kamu ketawa, apa yang bikin kamu sedih.
Aku merasa gagal banget waktu aku sadar bahwa bertahun-tahun aku belajar kamu, ternyata aku masih juga menyakiti kamu.
Di saat aku merasa udah hafal apa aja yang bikin kamu menangis jadi aku menghindari semua hal-hal itu, ternyata air mata kamu masih jatuh juga, Lex.
Aku nggak pinter dengan kata-kata, aku juga nggak pinter menunjukkan perasaan aku, aku mungkin juga nggak pinter menjaga perasaan kamu.. tapi aku mau kamu tahu kalau aku cinta mati sama kamu, Lex. Aku nggak mau perempuan lain sampai kapan pun.
Jadi ajari aku, ya, Lex. Mohon sabar ajari Beno-nya kamu ini biar bisa membuat kamu merasakan cinta matinya aku sama kamu tiap hari.
Maaf aku harus minta maaf pake tulisan tangan yang jelek ini. Aku takut salah bicara dan makin menyakiti kamu kalau aku ngomong langsung..
Udahan ya marahnya, sayang. Aku udah nggak kuat lagi tidur lebih dari 2 malam ini tanpa ngerasain hangat dan tenangnya meluk kamu..
Sayang kamu banget, Alexandra, lebih dari apa pun. -Beno"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

good;
bad